Rabu, 02 Oktober 2013

RANGKUMAN MATERI BAB 1 IPS KELAS 7

1.        Letak astronomis dan pengaruhnya
·       Letak astronomis adalah letak suatu tempat berdasarkan garis lintang dan garis bujurnya. Garis lintang adalah garis khayal yang melintang melingkari bumi.
·       Garis bujur adalah garis khayal yang menghubungkan Kutub Utara dan Kutub Selatan.
·       Secara astronomis, Indonesia terletak antara 95O BT - 141O BT dan 6O LU - 11O LS.
·       Dengan letak astronomis tersebut, Indonesia termasuk ke dalam wilayah tropis.
2.        Letak geografis
Secara geografis, Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudra. Benua yang mengapit Indonesia adalah Benua Asia yang terletak di sebelah utara Indonesia dan Benua Australia yang terletak di sebelah selatan Indonesia. Samudra yang mengapit Indonesia adalah Samudra Pasifik di sebelah timur Indonesia dan Samudra Hindia di sebelah barat Indonesia. Wilayah Indonesia juga berbatasan dengan sejumlah wilayah.
Batas-batas wilayah Indonesia dengan wilayah lainnya adalah seperti berikut.
• Di sebelah utara, Indonesia berbatasan dengan Malaysia, Singapura, Palau, Filipina dan Laut China Selatan.
• Di sebelah selatan, Indonesia berbatasan dengan Timor Leste, Australia, dan Samudra Hindia.
• Di sebelah barat, Indonesia berbatasan dengan Samudra Hindia.
• Di sebelah timur, Indonesia berbatasan dengan Papua Nugini dan Samudra Pasifik.
3.        Keadaan ikllim Indonesia
Dipengaruhi oleh
·  gerak semu matahari
·  angin muson barat: menyebabkan musim penghujan
·  angin muson timur: menyebabkan musim kemarau
4.        Asal Usul Nenek Moyang
Pada sekitar 2.000 tahun sebelum Masehi, terjadi gelombang perpindahan rumpun bangsa yang berbahasa Melayu-Austronesia (Melayu Kepulauan Selatan). Melayu-Austronesia ialah suatu ras Mongoloid yang berasal dari daerah Yunan di Cina Selatan. Dari tempat itu, mereka menyebar ke daerah-daerah hilir sungai besar di Teluk Tonkin. Pada sekitar tahun 200 SM (Sebelum Masehi), mereka pindah menyebar ke daerah-daerah Semenanjung Malaya, Indonesia, Filipina, Formosa, pulau-pulau di Lautan Teduh sampai ke Madagaskar. Kelompok migrasi dari Yunan ke Indonesia inilah yang dianggap sebagai asal mula nenek moyang bangsa Indonesia.
5.        Bentuk muka bumi dan aktivitas penduduknya
a. Dataran rendah
·  Dataran Rendah Dataran rendah adalah bagian dari permukaan bumi dengan letak ketinggian 0-200 m di atas permukaan air laut (dpal).
·  Ada beberapa alasan terjadinya aktivitas pertanian dan permukiman di daerah dataran rendah, yaitu seperti berikut. 1. Di daerah dataran rendah, penduduk mudah melakukan pergerakan atau mobilitas dari satu tempat ke tempat lainnya. 2. Di daerah dataran, banyak dijumpai lahan subur karena biasanya berupa tanah aluvial atau hasil endapan sungai yang subur. 3. Dataran rendah dekat dengan pantai  sehingga banyak penduduk yang bekerja sebagai nelayan. 4. Memudahkan penduduk untuk berhubungan dengan dunia luar melalui jalur laut.
·  Bencana yang rawan terjadi adalah banjir dan tsunami
b. perbukitan
·  Bukit dan Perbukitan Bukit adalah bagian dari permukaan bumi yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya dengan ketinggian kurang dari 600 m dpal.
c. Dataran Tinggi Dataran tinggi adalah adalah daerah datar yang memiliki ketinggian lebih dari 400 meter dpal. Daerah ini memungkinkan mobilitas penduduk berlangsung lancar seperti halnya di dataran rendah. Oleh karena itu, beberapa dataran tinggi di Indonesia berkembang menjadi pemusatan ekonomi penduduk, contohnya Dataran Tinggi Bandung.

d. Gunung dan Pegunungan Gunung adalah bagian dari permukaan bumi yang menjulang lebih tinggi  dibandingkan dengan daerah sekitarnya. Biasanya bagian yang menjulang tinggi tersebut dalam bentuk puncak-puncak gunung dengan ketinggian 600 meter dpal.





Kehidupan Sosial Masyarakat Indonesia pada Masa Praaksara, Hindu-Buddha dan Islam


A.   MASA PRA AKSARA
1.    MASA BERBURU DAN MENGUMPULKAN MAKANAN
TEMPAT TINGGAL
· Padang rumput di dekat sungai
· Gua-gua yang tidak jauh dari sumber air, atau di dekat sungai yang terdapat sumber makanan seperti ikan, kerang, dan siput.
AKTIVITAS
·   Memburu hewan (kerbau, kuda, monyet, banteng, dan rusa)
·   Mengumpulkan tumbuhan(ubi, keladi, daun-daunan, dan buah-buahan)
PERALATAN
Membuat alat-alat
dari batu yang masih kasar, tulang, dan kayu
disesuaikan dengan keperluannya, seperti kapak
perimbas, alat-alat serpih, dan kapak genggam.
KEHIDUPAN SOSIAL DAN EKONOMI
Hidup dalam kelompok-kelompok dan membekali dirinya untuk menghadapi lingkungan
Sekelilingnya (binatang buas)
2.    MASA BERCOCOK TANAM
TEMPAT TINGGAL
·  Mulai hidup menetap di suatu perkampungan yang terdiri atas tempat-tempat tinggal sederhana yang didiami secara berkelompok oleh beberapa keluarga.
· Mendirikan rumah panggung untuk menghindari binatang buas.
AKTIVITAS
· Memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara memanfaatkan hutan belukar untuk dijadikan ladang
· Berbagai macam tumbuhan dan hewan mulai dipelihara.
· Bercocok tanam dengan cara berladang.
· Pembukaan lahan dilakukan dengan cara menebang dan membakar hutan.
PERALATAN
· Membuat alat-alat dari batu yang sudah diasah lebih halus serta mulai dikenalnya pembuatan gerabah
KEHIDUPAN SOSIAL DAN EKONOMI
Bentuk perdagangan bersifat barter. Barang-barang yang
dipertukarkan waktu itu ialah hasil-hasil bercocok tanam, hasil kerajinan tangan (gerabah,
beliung), garam, dan ikan yang dihasilkan oleh penduduk pantai.
3.    MASA PERUNDAGIAN

TEMPAT TINGGAL
·   Hidup di desa-desa, di daerah pegunungan, dataran rendah, dan di tepi pantai dalam tata kehidupan yang makin teratur.
·   Perkampungan sudah lebih besar karena adanya hamparan
lahan pertanian.
· Perkampungan yang terbentuk lebih teratur dari sebelumnya.
AKTIVITAS
·  Masing-masing. Masyarakat tersusun menjadi kelompok majemuk, seperti kelompok petani, pedagang, maupun perajin.

PERALATAN
·  Dikenalnya pengolahan logam. Alat-alat yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari sudah banyak yang terbuat dari logam.
KEHIDUPAN SOSIAL DAN EKONOMI
·  Setiap kampung memiliki pemimpin yang disegani oleh masyarakat.
·  Sudah ada pembagian kerja yang jelas disesuaikan dengan keahlian masing-masing.



B.  KEHIDUPAN MASYARAKAT MASA HINDU DAN BUDDHA
1.     BIDANG AGAMA
Dengan masuknya kebudayaan Hindu-Buddha, masyarakat Indonesia secara berangsur-angsur memeluk agama Hindu dan Buddha, diawali oleh golongan elite di sekitar istana.
2.     BIDANG POLITIK
Sistem pemerintahan kerajaan dikenalkan oleh orang-orang India. Dalam sistem ini, kelompok-kelompok kecil masyarakat bersatu dengan kepemilikan wilayah yang luas. Oleh karena itu, lahir kerajaan-kerajaan, seperti Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya, dan kerajaan bercorak Hindu-Buddha lainnya.
3.     BIDANG SOSIAL
Masyarakat Indonesia mengenal aturan kasta, yaitu: Kasta Brahmana (kaum pendeta dan para sarjana), Kasta Ksatria (para prajurit, pejabat dan bangsawan), Kasta Waisya (pedagang petani, pemilik tanah dan prajurit). Kasta Sudra (rakyat jelata dan pekerja kasar).
4.     BIDANG SASTRA DAN BAHASA
Dikenal dan digunakannya bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa oleh masyarakat Indonesia
5.     BIDANG ARSITEKTUR
Punden berundak merupakan salah satu arsitektur Zaman Megalitikum. Arsitektur tersebut berpadu dengan budaya India yang mengilhami pembuatan bangunan candi. Candi Borobudur sebenarnya mengambil bentuk bangunan punden berundak.

C.  KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA MASA ISLAM
1.     BIDANG POLITIK
Setelah masuknya Islam, kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu- Buddha mengalami keruntuhan dan digantikan peranannya oleh kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam, seperti Samudra Pasai, Demak, Malaka, dan lainnya.
2.     BIDANG SOSIAL
Nama-nama Arab seperti Muhammad, Abdullah, Umar, Ali, Musa, Ibrahim, Hasan, Hamzah, dan lainnya mulai digunakan. Kosakata bahasa Arab juga banyak digunakan, contohnya rahmat, berkah (barokah), rezeki (rizki), kitab, ibadah, sejarah (syajaratun), majelis (majlis), hikayat, mukadimah, dan masih banyak lagi.
3.     BIDANG PENDIDIKAN
Banyak didirikannya pesantren untuk pendidikan islam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KISI-KISI PTS KELAS IX

ASSALAMUALAIKUM WR. WB Materi PTS IPS Kelas IX Reguler Bab 1 Benua dan Samudera Bab 2 Perubahan Sosial Budaya dan Globalisasi Mater...